Bertempatdi Kantor Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, Jl. Soekarno-Hatta No. 532 Bandung. Waktu pendaftaran mulai pukul : 09:00 - 12:00 (hari Senin - Kamis) 09:00 - 11:00 (Jum'at). Persyaratan calon peserta ke Jepang sebagaimana terlampir. Calon peserta harus datang mendaftar sendiri (tidak boleh diwakilkan) dengan membawa Karenaitu, cara top up LinkAja menjadi penting untuk diketahui. Dikutip dari laman linkaja.id, berikut cara top up LinkAja tanpa biaya admin di empat Bank Himbara: Baca juga: IDEAS: Banjir Impor Pangan Adalah Ironi Besar Bagi Negeri Agraris Seperti Indonesia. Cara top up LinkAja via Bank Mandiri 1. Cara top up LinkAja via ATM Mandiri TerkiniSyarat Menjadi Tki Ke Jepang - Loker Lowongan Kerja 2016/2017, RAHASIA SUKSES JADI TKI/TKW, Terkini Syarat Menjadi Tki Ke Jepang - Loker Lowongan Kerja 2016/2017 Cara pembayaran di ansur 2 kali. Gaji Pokok : NT 20.008 (sekitar 8.5 juta rupiah) belum termasuk lembur. Jika ingin membayar tunai tanpa potongan gaji sekitar Rp 50 latahu persis seni menabung cara Jepang, karena sudah tujuh tahun beristrikan perempuan Jepang yang mengatur keuangannya. Untuk pergi ke kantor, orang Jepang tidak perlu mempunyai mobil pribadi, walaupun rumahnya jauh dari tempat kerja. Bagi mereka tersedia bus perusahaan, karcis kereta api atau karcis trem di bawah tanah, semuanya CaraEkspor Daun Pisang Ke Jepang. Kemudian berlanjut ke pembahasan utama yaitu cara ekspor daun pisang, disini kami anggap jika anda semua sudah mengetahui syarat serta ketentuan. Untuk mengetahui lebih jelas dan detailnya, silahkan simak langsung ulasan sebagai berikut. 1. Mencari Pembeli. CaraMengurus Pembuatan Visa Jepang di JVAC. Dilansir melalui laman situs resmi Japan.co.id, per tanggal 15 September tahun 2017, proses permohonan serta pengambilan visa bisa dilakukan di Japan Visa Application Center. Sehingga, warga Indonesia yang ingin mengajukan visa Jepang dapat langsung menuju ke kantor JVAC yang berlokasi di lantai 4 Magangke Jepang Cara Magang ke Jepang tanpa biaya merupakan idaman bagi banyak orang khususnya seseorang yang menginginkan pengalaman yang lebih daripada magang di Indonesia. Namun karena sebagian besar terkendala dengan biaya dan kurangnya pengetahuan tentang prosedur magang di sana maka banyak yang mengurungkan niatnya, oleh karena itu dalam 1823 Sektor/bidang kerja. 20:30 Biaya dan waktu test. 25:05 Tidak perlu biaya mahal. 25:40 Bisa bawa keluarga ke Jepang. 32:30 Pengalaman keberhasilan proses SSW Mandiri. 34:35 Cara memilih bidang kerja. 40:10 Hati hati membuat CV. 43:25 Eks Magang yang ingin mengajukan TG. 49:07 New Comer yang ingin mengajukan TG. 55:37 Cara mencari informasi 1 Apabila tidak memiliki e-paspor, kamu harus tetap mengajukan dan mengurus visa untuk liburan ke Jepang. Bebas visa hanya berlaku untuk kunjungan maksimal 15 hari. Jika ingin tinggal lebih dari 15 hari atau harus bekerja di Jepang, wajib mengajukan permohonan visa dengan mengikuti peraturan yang berlaku. 2. Bisaliburan ke Jepang tanpa visa (Catatan: Untuk saat ini program ditangguhkan karena pandemi) Jika biaya paspor biasa adalah Rp 350.000, untuk biaya e-paspor adalah sebesar Rp 650.000. Info Lengkap Harga Tiket Hingga Cara ke Sana! 17 Jan 2022. Panduan Cara Membuat Paspor Online Tahun 2021. 18 Agt 2021. 14 Tempat Wisata di Jogja JO38. Pertanyaan Kepada UPT BP2MI Padang sebagai intansi yang membantu Pekerja Migran, khususnya kepada Kepala UPT Bapak Joko Purwanto. Saya mohon konfirmasinya terkait adanya info bahwa kita yang merupakan lulusan SMK bisa dapat langsung bekerja ke Jepang tanpa harus melewati proses magang. Benarkah hal tersebut? Lalu, kita dapat bekerja ke Jepang dengan Visa Tokutei Ginou atau Specified Skilled Workers. Apakah sebenarnya visa itu dan bagaimana cara untuk memperolehnya? Siska, Padangpanjang. Jawaban Terkait informasi bahwa peminat kerja ke Jepang asal Indonesia dapat langsung saja bekerja ke negara Sakura itu tanpa harus mengikuti proses magang, hal tersebut benar adanya. Sejak April 2019, Pemerintah Indonesia dan Jepang telah bekerja sama dalam penempatan pekerja Indonesia ke Jepang yakni melalui Visa Tokutei Ginou/ Visa Tenaga Kerja Terampil/ Visa Specified Skilled Worker SSW. Berbeda dengan tujuan kegiatan magang yang lebih menekankan transfer keterampilan, teknologi dan pengetahuan dari Jepang untuk diterapkan di negeri masing-masing nantinya. Sedangkan SSW merupakan visa atau izin tinggal untuk bekerja di Jepang guna mencukupi kebutuhan tenaga kerja di Jepang yang semakin berkurang dalam arti kata merupakan upaya negara Jepang meningkatkan produktivitas dan mengamankan sumber daya manusia di Jepang. Peluang kerja ini terbuka kesempatannya kepada empat kategori utama pekerja yakni, Pertama, mantan peserta Technical Intern Training Program TITP atau mantan magang yang masih berada di Jepang baik untuk melanjutkan bekerja di perusahaan yang sama maupun yang berbeda. Kedua, mantan Magang/ EX-TIT yang berada atau telah kembali ke Indonesia yang memiliki sertifikat pemagangan teknis nomor 2, atau telah menjalani program TITP lebih dari 2 tahun 10 bulan, dibebaskan dari ujian kemampuan berbahasa Jepang dan ujian keterampilan dengan catatan akan kembali mengajukan aplikasi visa pada kategori pekerjaan yang sama. Ketiga, untuk pelajar atau mahasiswa yang berada di Jepang. Kemudian, untuk orang yang berada di luar negeri dan berminat bekerja ke Jepang atau disebut new comer. Siapa pun yang berminat ke Jepang untuk bekerja dapat mengisi peluang yang ada dengan memenuhi prasyarat yakni berusia minimal 18 tahun. Selain itu, harus mengikuti ujian kemampuan berbahasa Jepang dan dinyatakan lulus ujian keterampilan sesuai dengan bidang pekerjaan yang akan dilamar. Peminat kerja harus membuktikan kemampuan bahasa level N4 atau setara dengan JFT Basic A2. Untuk sampai dengan tingkat tersebut dibutuhkan kursus bahasa Jepang selama kurang lebih 6 bulan. Selain kemampuan bahasa, calon pekerja migran ke Jepang diwajibkan mengikuti tes keterampilan salah satu dari ke 14 bidang yang ingin dipilih. Adapun 14 bidang tersebut adalah Care Worker perawat lansia Building Cleaning Management petugas kebersihan gedung, Machine Parts & Tooling Industries industri pembuatan perangkat & suku cadang mesin, Industrial Machinery Industry industri permesinan pabrik, Electric, Electronics and Information Industries industri listrik, elektronik dan informasi, Construction Industries/ Konstruksi, Shipbuilding & Ship Machinery Industries industri pembuatan kapal dan permesinan kapal, Automobile Repair & Maintenance industri perawatan & perbaikan kendaraan bermotor, Aviation Industries industri penerbangan, Accomodation Industries industri perhotelan & pariwisata, Agriculture pertanian & peternakan, Fishery & Aquaculture perikanan & budidaya ikan, Manufacture Food & Beverages produksi makanan & minuman, dan Food Service Industries industri pelayanan makanan. Akan tetapi, di Indonesia sendiri belum ke 14 sektor yang dapat diakses ujiannya. Hingga saat ini ujian kompetensi yang dapat diikuti di Indonesia hanya ada lima bidang saja, yakni, careworker perawat lansia yang berada di bawah naungan Kementerian Kesehatan, Kementerian Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang. Kedua, pertanian yang berada di bawah naungan Dewan Pertanian Nasional Jepang. Ketiga, bidang pembuatan makanan dan minuman di bawah OTAFF The Organization For Technical Skill Assesment of Foreign Worker in Food Industry. Begitu pula, bidang keempat yakni restoran yang juga di bawah OTAFF. Terakhir, bidang perikanan di bawah Asosiasai Perikanan Jepang yang terbagi dalam dua bidang utama yakni yaitu kapal nelayan menangkap ikan dan Akuakultur budidaya ikan. Sehingga untuk dapat bekerja ke Jepang dan mendapatkan visa kerja SSW, maka calon pekerja migran perlu untuk terampil, baik dalam bahasa Jepang maupun kompetensi bidang pekerjaan yang diinginkan. Kedua, yakni dengan menjalin kontrak dengan perusahaan Jepang Kaisha/User Jepang. Setelah lulus interview dan diterima pihak user Jepang, CPMI harus memiliki dokumen CoE atau Certificate of Eligibility CoE yang hanya dapat dilakukan di kantor Imigrasi di Jepang oleh sponsor/ penjamin di wilayah Jepang. Kemudian, peserta harus mendaftarkan atau harus sudah melaporkan dirinya pada BP2MI melalui situs Untuk mendapatkan print-out hasil cetak E-KTKLN Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri yang diterbitkan melalui Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri SISKOTKLN. Terakhir, baru mengajukan visa SSW ke kantor perwakilan negara Jepang yang ada di Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut tentang SSW ini, silakan langsung mengunjungi kami, UPT BP2MI Padang di Jalan Rasuna Said Kota Padang.* Cara Magang ke Jepang Tanpa Biaya – Kamu baru lulus SMA dan bingung mau melanjutkan ke mana? Mengapa tidak mencoba menambah ilmu ke Jepang? Ada banyak program yang bisa kamu ikuti untuk bisa belajar di Jepang, salah satunya dengan cara magang ke Jepang tanpa biaya. Untuk Info lebih lengkapnya bisa isi Biodata Disini Ya benar, magang di Jepang bisa menjadi gratis asal kamu tahu langkah-langkahnya. Lalu bagaimana cara magang ke Jepang tanpa biaya? Pertama-tama, mari pelajari dulu program magang di Jepang secara detail. Program magang di Jepang adalah program transfer keterampilan dan keilmuan untuk pemuda-pemuda di Indonesia sebagai bekal kualifikasi saat bekerja nantinya. Peserta magang akan mendapatkan pelatihan di perusahaan yang berlokasi di Jepang selama 1 sampai 3 tahun, tergantung dari perjanjian kerjanya. Ada 80 jenis pekerjaan yang dibuka dan kebanyakan di bidang industri seperti bidang konstruksi, pabrik, tekstil, pertanian, peternakan, manufaktur mesin, dan industri makanan. Peminat magang ke Jepang bisa mendaftar lewat dua jalur yang menyediakan bantuan penyaluran tenaga kerja calon magang ke Jepang. Kedua jalur tersebut adalah jalur negeri dan jalur swasta. Peminat Magang Ke Jepang Jalur Negeri Vs Jalur Swasta Sebenarnya ada kesamaan dari kedua jalur ini yaitu tahap-tahap pendaftaran dan jenis pekerjaan yang ditawarkan. Hanya saja ada perbedaan yang bisa menjadi pertimbangan untuk memilih jalur yang sesuai dengan preferensi kamu. Penyelenggara program Magang ke Jepang jalur negeri diselenggarakan oleh Depnaker Indonesia dan IM-Jepang. Sementara jalur swasta dibuka oleh LPK sebagai Sending Organization SO yang bekerja sama dengan Accepted Organization AO di Jepang. Pengaruhnya ada pada waktu pendaftarannya. Pendaftaran magang oleh Depnaker hanya dibuka sekali setiap satu tahun, lain halnya dengan jalur swasta yang membuka pendaftaran setiap saat. Bantuan dana Perbedaan lainnya, pada jalur negeri, pendaftar yang lulus seleksi akan mendapatkan subsidi dana dari pemerintah untuk menjalankan pelatihan pra kerja sebelum diberangkatkan ke Jepang. Akomodasi dan makanan selama pelatihan dan biaya tiket pesawat juga ditanggung oleh pemerintah. Untuk jalur swasta, biaya pelatihan, akomodasi dan transportasi ke Jepang dibebankan ke pendaftar sendiri, kecuali ada program penalangan dana dari LPK tempat mendaftar. Tambahan lainnya pada jalur negeri, peserta yang magang yang telah menyelesaikan kontrak kerja akan mendapat bantuan modal usaha hingga 70 juta rupiah. Proses seleksi Pada jalur negeri, persaingan untuk bisa lolos ke tahap pelatihan bisa dibilang cukup ketat karena peminat jalur negeri sangat lah banyak. Sedangkan pada jalur swasta, kesempatan peserta lolos seleksi hingga diberangkatkan ke Jepang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan ada bantuan pengarahan dari LPK untuk mencarikan perusahaan yang masih membutuhkan tenaga kerja magang. Selain itu pada jalur negeri tidak ada kelas tambahan Bahasa Jepang dan kelas keterampilan. Pendaftar langsung diseleksi lewat tes kompetensi kedua bidang tersebut. Pada jalur swasta, pendaftar magang akan melewati tahap kursus Bahasa Jepang dan keterampilan sebelum melewati tes tersebut. Kelebihan dari proses ini, calon peserta magang akan mendapat bukti kualifikasi berupa sertifikat kemahiran Bahasa Jepang hingga tingkat N4. Perbedaan lainnya proses penerimaan magang di jalur negeri lebih rumit dan memerlukan waktu lebih panjang dibanding dengan jalur swasta. Keuntungan Mengikuti Magang di Jepang Menjalankan program magang di Jepang tidak hanya mendapatkan ilmu dan keterampilan saja. Ada banyak manfaat lain yang bisa kamu ambil, yaitu Menerima sertifikat kerja dari JITCO dan IM-Jepang untuk jalur negeri setelah menyelesaikan pelatihan magang. Menerima nenkin dana asuransi selama bekerja di Jepang senilai 20-50 juta rupiah, 3 bulan setelah menyelesaikan kontrak kerja. Berpeluang disalurkan untuk bekerja di perusahaan milik Jepang di Indonesia dengan standar gaji seperti di Jepang. Bisa melanjutkan kerja di Jepang dengan mengajukan visa Pekerja Berketerampilan Spesifik PBS dan mengikuti program Tokutei Ginou. Membentuk diri menjadi pribadi dengan kompetensi dan etos kerja terbaik yang disukai perekrut di seluruh dunia. Bisa sambil menikmati liburan ke berbagai destinasi di Jepang. Apakah Bisa Cara Magang ke Jepang Tanpa Biaya? Pada dasarnya untuk cara magang ke Jepang tanpa biaya tersebut harus memerlukan biaya di jalur mana pun. Akan tetapi biaya jalur negeri memang jauh lebih murah dari jalur swasta. Secara garis besar biaya yang dikeluarkan di jalur negeri untuk membayar biaya pendaftaran awal dan ujian JLPT tes Bahasa Jepang. Kisaran uang yang kamu perlu keluarkan sebesar 500 ribu hingga 1,5 juta rupiah. Sementara untuk jalur swasta, biaya yang dikeluarkan sebesar 35-50 juta rupiah untuk program magang selama 3 tahun. Sementara untuk magang selama 10 tahun biaya yang dikenakan sampai dengan 10 juta rupiah. Jika kamu tidak bisa membayar jalur swasta secara penuh, carilah cara magang ke jepang tanpa biaya dengan mencari lembaga yang menawarkan program penalangan dana. Dana talangan adalah pembiayaan untuk calon peserta magang yang telah lolos wawancara dan menandatangani kontrak kerja di Jepang. Biaya yang dicover adalah biaya pra kerja dan pemberangkatan yang nantinya akan diganti peserta magang secara berangsur dengan sistem potong gaji setelah bekerja di Jepang. Prosedur sistem gaji ini berlangsung hingga peserta magang bisa melunasi dana talangan yang diberikan. Setelah lunas, tunjangan bulanan murni diberikan ke peserta magang. Walaupun memakai sistem potong gaji, peserta magang masih bisa mengumpulkan uang hingga 200-350 juta rupiah dari tunjangan magang. Jumlah yang besar bukan? Lalu bagaimana rincian alur dan biaya program magang jalur swasta? Ada tiga tahap pendaftaran dan biaya untuk jalur swasta yaitu pendidikan Bahasa Jepang, pra kerja, dan pemberangkatan. Pendidikan Bahasa Jepang 3-5 bulan Ini adalah tahap awal calon peserta magang. Pada tahap ini calon peserta akan mendapatkan pengajaran intensif Bahasa Jepang dan keterampilan yang dibutuhkan perusahaan yang akan dilamar. Pembayaran tahap ini tidak bisa dicover dengan dana talangan. Besar biayanya sekitar 7 juta, ini termasuk biaya kursus Bahasa Jepang, kursus keterampilan, dan biaya tes JLPT. Pra kerja Tahap ini dijalankan peserta magang setelah lolos interview dan mendapat kontrak kerja dengan perusahaan. Di tahap ini peserta akan mendapat pelatihan berupa latihan fisik, etos kerja, dan budaya Jepang. Proses pelatihan bisa selama 2-3 bulan. Pelatihan dilakukan secara intensif dan peserta magang akan diasramakan selama pelatihan berlangsung. Peserta juga mulai mengurus dokumen-dokumen yang dibutuhkan seperti visa PMT, CoE, paspor, hasil tes medical akhir, asuransi kerja dan jiwa, dan yang lainnya. Biaya tahap ini sekitar 20 juta rupiah dan bisa dicover dengan program penalangan dana. Pemberangkatan Seminggu sebelum pemberangkatan peserta magang perlu membayar 15 juta rupiah untuk mengurus kebutuhan keberangkatan. Kebutuhan ini berupa tiket pesawat, seragam kerja, dan uang saku untuk bulan pertama di Jepang. Pembayaran di tahap ini juga dapat dibantu oleh LPK yang memberikan program penalangan dana. Rekomendasi LPK untuk Mendaftar Magang Ke Jepang Selain menyediakan penalangan dana, carilah lembaga yang memberikan jaminan yang meyakinkan. Carilah rekomendasi lembaga yang telah terpercaya dalam mengirimkan tenaga kerja ke luar negeri. Pilihlah lembaga yang memiliki fasilitas lengkap dan berkualitas, serta memiliki tenaga pengajar yang kompeten dan jasa konsultasi yang terbaik. Di Virtu Education kamu bisa merasakan kelebihan-kelebihan tersebut karena Virtu Education adalah lembaga terbaik dalam penyaluran tenaga kerja ke luar negeri. Sudah ada banyak peserta Virtu Education yang berhasil meniti karir dan pendidikan di negara dambaan mereka, jadi kamu tidak perlu ragu lagi untuk segera daftar ke Virtu Education. “Saya tuh pengin kerja di Jepang dapat duit, kok malah disuruh bayar ini itu?”Gara-gara sering mendengar pernyataan seperti itu, sontak tanduk saya hampir keluar. Hm, tenang, Gaes. Sebenarnya, agar bisa kerja di Jepang itu memang nggak gratis, lho. Ada “biaya perekrutan” yang harus kalian siapkan jika ingin kerja di Negeri nggak bingung, saya akan menjabarkan biaya apa saja yang bakal dikeluarkan seseorang saat ingin bekerja di Jepang sebagai pekerja magang kenshuusei/jisshuusei, perawat dan caregiver, maupun karyawan biasa. Silakan disimak sampai habis!Biaya belajar bahasa JepangAgar bisa bekerja di Jepang, kalian tentu harus bisa berbahasa Jepang dan memiliki keahlian di bidang tertentu. Nah, biaya yang pertama kali harus kalian keluarkan saat punya keinginan kerja di Jepang adalah biaya untuk belajar bahasa bisa bekerja di Jepang, level minimal yang dibutuhkan seseorang adalah N4. Setidaknya dengan level ini, kalian bisa berkomunikasi sederhana dengan orang Jepang dan membaca dokumen sederhana. Oh ya, level ini didapatkan setelah kalian menjalani JLPT atau Japanese Language Proficiency Test atau ujian kemampuan berbahasa Jepang yang dikhususkan bagi penutur asing bahasa bisa bahasa Jepang minimal level N4 belajar bahasa Jepang itu susah-susah gampang. Menguasai bahasa Jepang dalam waktu tak sampai 6 bulan bisa kalian lakukan di tempat les atau Lembaga Pelatihan Kerja LPK bahasa Jepang. Kalau mau agak santai, kuliah saja dulu. Kalian bisa mengambil jurusan D3 Bahasa Jepang selama 3 tahun dan S1 Sastra Jepang selama 4 orang akan memilih mengambil les atau kursus bahasa Jepang sambil mengombinasikan belajarnya dengan nonton anime atau media pembelajaran lainnya. Biaya les privat bahasa Jepang berkisar antara Rp50 ribu sampai Rp100 ribu per pertemuan durasi sekitar 1,5 jam, tergantung guru les dan target yang bisa sampai level N4, setidaknya kalian butuh waktu 100-200 jam belajar bahasa Jepang. Tapi, ada juga kok siswa yang sudah tahu “dasar-dasar bahasa Jepang” dan nggak perlu mulai belajar dari nol. Jadi, nggak perlu mengeluarkan biaya les privat sampai puluhan kursus, biayanya lebih murah karena paket dan jumlah muridnya banyak. Biasanya biaya yang perlu dikeluarkan sekitar Rp700 ribu sampai Rp1,5 juta tergantung level. Per paket biasanya 15-20 pertemuan dengan durasi 1,5 jam per pertemuan. Seminggu mungkin sekitar 2-3 kali les privat dan kursus, kalian juga bisa belajar bahasa Jepang di LPK. Dengan materi yang dipadatkan, biasanya mereka punya target 2 bulan agar siswa bisa menguasai sampai level N4. Biaya yang harus dikeluarkan sekitar Rp4 juta sampai Rp7 juta. Mahal banget? Tapi, biaya segitu kan untuk pembelajaran selama 2 bulan, pembelajaran di LPK lebih padat belajar bahasa Jepang di LPK, jam belajarnya mulai dari pukul sampai 6 jam sehari, dan 30 jam seminggu. Kalau belajar selama 2 bulan ya berarti totalnya 240 jam. Kelebihannya belajar di LPK adalah selain belajar bahasa, siswa juga diajari budaya kerja dan pelatihan fisik. Beberapa LPK ada juga yang mengharuskan siswanya untuk tinggal di belajar bahasa Jepang ini bisa kalian skip kalau kalian sudah bisa bahasa Jepang minimal level N4 tadi, ya. Lanjuuut!Biaya wawancara kerjaSetelah memiliki sertifikat kemampuan bahasa Jepang, kalian baru bisa melakukan wawancara kerja dengan perusahaan Jepang. Wawancara ini tentu saja gratis, tapi biaya akomodasi transportasi, makan, menginap ditanggung sendiri. Jangan lupakan juga biaya yang harus dikeluarkan untuk bikin CV termasuk cetak foto terbaik, dll.. Ada juga tes kesehatan yang harus dilakukan dan biasanya ditanggung cari kerjanya di mana, dong? Kalau mau beneran gratis dan dengan usaha sendiri kalian bisa mencari lowongan pekerjaan di job fair. Biasanya di kota-kota besar sering ada lowongan kerja di perusahaan Jepang. Sayangnya, job fair ini nggak setiap waktu diadakan. Kalau mau yang agak mudah, biasanya lewat wawancara kerja mencari kerja secara mandiri, kalian juga bisa mendaftar program magang dan perawat dari pemerintah. Meski seleksinya sulit, program ini biasanya gratis alias tanpa dipungut biaya. Program pemerintah ini mewajibkan calon pekerja magang mengikuti pelatihan selama kurang lebih 6 bulan. Sayangnya, dalam satu tahun biasanya seleksi hanya dilakukan sebanyak 1-2 kali. Saingannya pun se-Indonesia raya, bisa juga mengikuti program magang dan perawat swasta. Caranya dengan mendaftarkan diri di LPK yang bisa mengirimkan pekerja alias LPK-SO LPK Sending Organization. LPK-SO ini merupakan LPK yang punya izin mengirimkan peserta magang/pemagang dari Indonesia ke Jepang. Biasanya ada seleksinya juga. Yang perlu kalian ketahui, banyak LPK-SO yang mewajibkan calon pekerja belajar bahasa Jepang di LPK tersebut. Jadi ya nggak bisa ujug-ujug ikut wawancara setelah diterima kerjaSetelah mendapat pekerjaan, biasanya calon pekerja akan diwajibkan belajar bahasa Jepang lanjutan di LPK-SO. Sembari menunggu kelengkapan dokumen keimigrasian dan lain-lain, calon pekerja magang atau perawat akan dididik dan dilatih secara biaya pelatihan lanjutan dan persiapan keberangkatan di LPK-SO swasta membutuhkan sekitar Rp20 juta sampai Rp35 juta. Biaya ini meliputi biaya asrama dan pelatihan bahasa budaya Jepang selama 2-3 bulan, tiket pesawat ke Jepang, pengurusan dokumen termasuk visa, fasilitas koper, seragam, juga LPK-SO yang menawarkan dana talangan, jadi kalian bisa mencicilnya dengan cara potong gaji per bulan setelah kerja di Jepang. Biasanya calon pekerja magang swasta sangat tertarik dengan program dana talangan ini lantaran mereka nggak perlu keluar uang banyak. Tapi, banyak juga kasus pekerja yang kabur dari perusahaan dan nggak menyelesaikan kewajiban utangnya. program pemerintah gimana? Tentu saja gratis, sebab disubsidi dari pemerintah Indonesia yang sudah bekerja sama dengan pemerintah Jepang. Biasanya calon pekerja hanya perlu membayar biaya asrama, uang makan, dan biaya pribadi selama pelatihan mandiriSelain pekerja magang dan perawat, lusan kuliah D3/S1 juga bisa kerja di Jepang dengan prosedur yang dilakukan secara mandiri. Biasanya, calon pekerja akan mencari pekerjaan di jobfair, wawancara kerja, dan setelah dinyatakan diterima, akan mengurus dokumen keimigrasian sendiri. Tentu saja hal ini biasanya bakal dibantu oleh pihak perusahaan Jepang termasuk rekomendasi CoE atau Certificate of Eligibility. Tapi, biaya tes kesehatan, tiket pesawat ke Jepang, dan biaya pribadi lainnya ditanggung sendiri, kira-kira gambaran biaya yang harus disiapkan agar bisa kerja di Jepang. Kalau dibilang mahal, ya memang mahal. Banyak calon pekerja yang akhirnya berutang sebelum berangkat ke Jepang dan mencicilnya dengan gaji mereka setelah diterima kerja di Jepang. Jadi, realitasnya memang kerja di Jepang nggak bikin kaya. Lah, kalau gitu kenapa pengin banget kerja di Jepang? Ya tentu saja biar bisa ketemu Naruto dan Sasuke!Penulis Primasari N Dewi Editor Intan EkapratiwiBACA JUGA 9 Hal Menarik tentang Ninja di Jepang dan artikel Primasari N Dewi Mojok merupakan platform User Generated Content UGC untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di diperbarui pada 2 April 2022 oleh Rizky Prasetya